Kamis, 31 Januari 2013

Cara Menghapus Squid Cache Proxy Fedora Core

Biar ga' terlalu panjang lebar, mendingan langsung aja yach. Gini langkah² membersihkan Squid Cache Proxy :

1. Cek dulu, apakah Squid sedang dalam keadaan jalan ato ga'.
[root@bhagoezt ~]# service squid status
squid (pid 1156) is running...
Status di atas nunjukkin kalo service Squid sedang dalam keadaan berjalan normal.

2. Cari direktori cache yang akan dibersihin. Kalo lupa, bisa pake perintah di bawah ini.
[root@bhagoezt ~]# cat /etc/squid/squid.conf | grep ^cache_dir
cache_dir aufs /c2 3000 16 256
/c2 merupakan direktori yang digunakan untuk menyimpan cache 

3. Untuk memastikan, cek isi direktori /c2
[root@bhagoezt ~]# ls /c2
00 02 04 06 08 0A 0C 0E lost+found
01 03 05 07 09 0B 0D 0F swap.state

4. Sebelum langkah penghapusan dimulai, hentikan proses squid
[root@bhagoezt ~]# service squid stop
Stopping squid: [ OK ]

5. Buat sub direktori baru di dalam direktori /c2, yang gunanya untuk membersihkan cache dan juga backup jika nantinya terjadi kesalahan teknis. Misal sub direktori yang dibuat /cache_lama
[root@bhagoezt ~]# mkdir /c2/cache_lama

6. Cek sub direktori yang baru dibuat, apakah udah masuk di direktori /c2 ato belom
[root@bhagoezt ~]# ls /c2
00 04 08 0C lost+found
01 05 09 0D cache_lama
02 06 0A 0E swap.state
03 07 0B 0F swap.state.last-clean

7. Kalo sub direktori udah berhasil dibuat, pindahkan cache lama ke dalam sub direktori yang baru dibuat
[root@bhagoezt ~]# mv /c2/?? /c2/cache_lama
[root@bhagoezt ~]# mv /c2/swap* /c2/cache_lama

8. Cek apakah cache udah berhasil dipindahkan ato belum
[root@bhagoezt ~]# ls /c2
lost+found cache_lama

9. Kalo udah berhasil dipindahkan, tinggal buat cache baru
[root@bhagoezt ~]# squid -z
2011/05/15 18:28:15| Creating Swap Directories

10. Cek cache yang baru dibuat
[root@bhagoezt ~]# ls /c2
00 03 06 09 0C 0F
01 04 07 0A 0D lost+found
02 05 08 0B 0E cache_lama

11. Setelah berhasil membuat cache baru, jalankan lagi squid-nya
[root@bhagoezt ~]# service squid start
Starting squid: ....................[OK]

12. Cek status squid apakah udah berjalan dengan baik ato belom
[root@bhagoezt ~]# service squid status
squid (pid 2869) is running...

13. Terakhir tinggal menghapus squid yang lama
[root@bhagoezt ~]# rm -rf /c2/cache_lama/
Gampang kan? Semoga tutorial di atas bisa membantu dan selamat mencoba.. 

Senin, 02 April 2012

Subnetting

Penghitungan Subnetting

Kali ini saatnya kita mempelajari teknik penghitungan subnetting. Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu?



Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:

Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C

Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?

Analisa:

192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Penghitungan:

Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:

  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
  1. Subnet
    192.168.1.0
    192.168.1.64
    192.168.1.128
    192.168.1.192
    Host Pertama
    192.168.1.1
    192.168.1.65
    192.168.1.129
    192.168.1.193
    Host Terakhir
    192.168.1.62
    192.168.1.126
    192.168.1.190
    192.168.1.254
    Broadcast
    192.168.1.63
    192.168.1.127
    192.168.1.191
    192.168.1.255

Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah:

Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B

Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah:

Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

Ok, kita coba satu soal untuk Class B dengan network address 172.16.0.0/18.

Analisa:

172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).

Penghitungan:

  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?

    Subnet

    172.16.0.0
    172.16.64.0
    172.16.128.0
    172.16.192.0
    Host Pertama
    172.16.0.1
    172.16.64.1
    172.16.128.1
    172.16.192.1
    Host Terakhir
    172.16.63.254
    172.16.127.254
    172.16.191.254
    172.16.255.254
    Broadcast
    172.16.63.255
    172.16.127.255
    172.16.191.255
    172.16..255.255

Masih bingung? Ok kita coba satu lagi untuk Class B.Bagaimana dengan network address 172.16.0.0/25.

Analisa:

172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).

Penghitungan:

  1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
  3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet

172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 172.16.255.255

Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan ;)

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A

Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.

Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.

Analisa:

10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).

Penghitungan:

  1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
  3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet

10.0.0.0 10.1.0.0 10.254.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 10.254.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.254.255.255 10.255.255.255

Mudah-mudahan setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya ;)

Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x – 2

source

Kamis, 01 Desember 2011

cannot start the workstation service

Okay, I fixed it. I cannot believe I have fixed this problem. To me, it is not unlike a small miracle. Here's what I did (keep in mind - this is a combination of advice from many different boards - Greenstead, without your help, I wouldn't have known what to post in the other boards in the first place).

The "Workstation" file seemed to be the culprit. It appears that I did not have the file WKSSVC.DLL in C:\Windows\system32. So what I did was went to a site called DLL Dump (http://www.dlldump.com/dll-files/W_4.html) and downloaded the "wkssvc.dll" file. I placed it in the necessary c:\windows\system32 folder, went back to "Services" (in the Administrative Tools via Control Panel) and double-clicked "Workstation", started it, closed it. Then went back to "set up a small network" and low and behold, all of my shared folders popped right up. I didn't have to restart or anything.

Wow. I'm in shock. Hopefully, this will help someone else in my position.

Jumat, 23 September 2011

Disable and Enable Network Connection Properties on Windows XP

Supaya user tidak bisa gonta-ganti IP Address LAN sembarangan (Karena akan sangat berpengaruh kepada billing yg saya pakai - Billine Xpress) maka opsi properties network connection ini harus saya disable dong. Dan yg bikin aku sampai seperti ini, masalahnya ada karyawan saya (salah satu operator) yg sok keminter, ada error dikit (keluhan dr user) sembarangan aja gonta-ganti ip address komputer ::cekikikan::

1. Disable

Untuk mematikan/men-disable properties network silakan ndan salin script ini ke notepad lalu save as type: *.reg
Beri nama aja DisableNetworkProperties.reg
Quote

Windows Registry Editor Version 5.00

[HKEY_CURRENT_USER\Software\Policies\Microsoft\Windows\Network Connections]
"NC_RenameConnection"=dword:00000000
"NC_LanChangeProperties"=dword:00000000
"NC_RasChangeProperties"=dword:00000000
"NC_AllowAdvancedTCPIPConfig"=dword:00000000
"NC_AdvancedSettings"=dword:00000000
"NC_AddRemoveComponents"=dword:00000000
"NC_LanProperties"=dword:00000000
"NC_ChangeBindState"=dword:00000000
"NC_RasAllUserProperties"=dword:00000000
"NC_RasMyProperties"=dword:00000000
"NC_DeleteConnection"=dword:00000000
"NC_DeleteAllUserConnection"=dword:00000000
"NC_RasConnect"=dword:00000000
"NC_LanConnect"=dword:00000000
"NC_NewConnectionWizard"=dword:00000000
"NC_RenameLanConnection"=dword:00000000
"NC_RenameAllUserRasConnection"=dword:00000000
"NC_RenameMyRasConnection"=dword:00000000
"NC_DialupPrefs"=dword:00000000
"NC_Statistics"=dword:00000000
"NC_EnableAdminProhibits"=dword:00000001
"NC_IpStateChecking"=dword:00000000


2. Enable

Untuk mengembalikan netwok connection properties, silahkan ndan salin script dibawah pada notepad dan simpan dengan type *.reg.
Beri nama aja EnableNetworkProperties.reg
Quote

Windows Registry Editor Version 5.00

[HKEY_CURRENT_USER\Software\Policies\Microsoft\Windows\Network Connections]
"NC_RenameConnection"=dword:00000000
"NC_LanChangeProperties"=dword:00000000
"NC_RasChangeProperties"=dword:00000000
"NC_AllowAdvancedTCPIPConfig"=dword:00000000
"NC_AdvancedSettings"=dword:00000000
"NC_AddRemoveComponents"=dword:00000000
"NC_LanProperties"=dword:00000000
"NC_ChangeBindState"=dword:00000000
"NC_RasAllUserProperties"=dword:00000000
"NC_RasMyProperties"=dword:00000000
"NC_DeleteConnection"=dword:00000000
"NC_DeleteAllUserConnection"=dword:00000000
"NC_RasConnect"=dword:00000000
"NC_LanConnect"=dword:00000000
"NC_NewConnectionWizard"=dword:00000000
"NC_RenameLanConnection"=dword:00000000
"NC_RenameAllUserRasConnection"=dword:00000000
"NC_RenameMyRasConnection"=dword:00000000
"NC_DialupPrefs"=dword:00000000
"NC_Statistics"=dword:00000000
"NC_EnableAdminProhibits"=dword:00000000
"NC_IpStateChecking"=dword:00000000


langkah selanjutnya adalah Merge file diatas baik yg enable atau yg disable untuk mengaplikasikan

Sabtu, 17 September 2011

SQUID DELAYS POOLS

SQUID – Delay POOLS
Latar Belakang
Bandwidth merupakan barang yang mahal. Untuk saat ini kisaran 64 kps dihargai sekitar 4 jt perbulan. Permasalahnnya bandwith 64 kbits itu bukan nilai yang besar. Rata-rata yang didapat pelanggan adalah 64 1:2. Artinya 1 jalur 64 kbits digunakan untuk 2 pelanggan sekaligus.
Sudah bandwidthnya dibatasi terkadang pula disisi user ada yang bertingkah seenaknya. Merasa ada koneksi internet gratis, beberapa user mulai menggunakannya untuk membuka situs-situs tertentu atau mengkoleksi file-file tertentu. Tentu saja alokasi bandwidth yang tersedia semakin menyusut. Yang merasakan adalah golongan user yang biasa-biasa saja (bukan mania internet), mereka hanya bisa mengelus dada.

Untuk mengatasi hal diatas, agar setiap user mendapat bandwidth yang cukup, bisa digunakan aplikasi squid proxy server.
Pelaksanaan
Sebelum mulai mengkonfigurasi delay pools, harus dipersiapkan terlebih dahulu aplikasi squid yang sudah dikompilasi dengn support delay pools. Beberapa distro besar seperti RedHat/Mandrake biasanya sudah di atur support delay pools.
Bila tidak dapat dikompilasi sendiri sebagai berikut

# ./configure –enable-delay-pools
# make
# make install

konfigurasi
File konfigurasi squid adalah squid.conf
ada beberapa tag konfigurasi untuk delay pools di squid.conf.

1. delay_pools
menyatakan berapa banyak bagian/pool yang akan dibuat
misal delay_pools 2

2. delay_class
menentukan klas/tipe pembagian bandwith dari setiap pool. 1 pool hanya boleh memiliki 1 clas, tidak lebih atau kurang.
bagian merupakan nomer urut dari jumlah pool didelay pool, jadi ada 1 s/d n bagian dimana n merupakan angka jumlah pada delay_pools
tipe merupakan tipe class delay yang dipakai.
Secara umum tipe menyatakan bagaimana cara membagi bandwidth, ada 3 tipe:

tipe/class keterangan
1 semua bandwidth yang ada akan dibagi sama rata untuk semua user squid

ex ada bandwidth 128 dan semua bandwith dipakai untuk browsing
2 membatasi pemakaian bandwith dari total bandwidth yang ada, dan bandwith yang diperuntukan squid akan dibagi semua user dengan sama rata.

ex ada bandwidth 128 dimana 28 kbit dipakai untuk email dan sisanya (128-28) 100 kbit dipakai untuk browsing
3 membatasi pemakaian bandwidth dari total bandwidth yang ada, setiap network class C akan mendapat bandwidth sama besar, setiap user pernetwork akan mendapat bandwidth yang sama besar dari total bandwidth per network

ex: bandwidth tersedia 512 kb, untuk browsing disediakan bandwidth 384 kb, sisanya untuk aktifitas lain.
Di jaringan tersebut ada 3 departement dengan network yang berbeda misal lab (192.168.1.0/24), manajer(192.168.2.0/24), sales(192.168.3.0/24).
nah misah oleh admin di set bahwa pernetwork mendapat jatah 128 kb/s.
maka user? di sales akan mendapat pembagian bandwidth sama besar dari total 128 kb/s.
maka user? di lab akan mendapat pembagian bandwidth sama besar dari total 128 kb/s.
maka user? di manajer akan mendapat pembagian bandwidth sama besar dari total 128 kb/s.

misal:

delay_class 1 2 # pool 1 memakai clas tipe 2
delay_class 2 3 # pool 2 memakai clas tipe 3

3.delay_access
Memberi batasan siapa saja yang boleh mempergunakan delay pools ini.
Penting untuk diingat sebaiknya setelah menetukan batasan jangan lupa di akhiri dengan deny all.
misal:

delay_access 1 allow manajer
delay_access 1 deny all
delay_access 2 allow sales
delay_access 2 deny all

4. delay_parameters
Ini adalah bagian terpenting dari delay pools memberikan aturan main setiap delay pools yang dibentuk.
delay parameter mempunyai format yang disesuaikan dengan tipe/class yang dipakai.
Tapi disetiap tipe yang dipakai ada 1 format baku yaitu restore/max.

restore menunjukkan maksimum kecepatan data yang dapat dilewatkan bila harga max sudah terlampaui, dalam satuan bytes/second

max menunjukkan besar-nya file atau bucket yang dapat dilewatkan tanpa melalui proses delay. dalam satuan bytes.
Yang perlu diperhatikan dari satuan diatas adalah harga restore dimana kita sering menerima/menyewa/membeli bandwidth dari provider dalam satuan bits/second bukan bytes/second. Sedangkan satuan kecepatan yang ditunjukkan oleh Microsoft pada saat mendonlot file adalah bytes/sec.
Sedangkan satuan dari harga max sudah sesuai dengan kebiasaan sehari-hari, dimana kita memberi besaran bytes pada file-file.
1 byte = 8 bit.

SpesialCase: -1/-1 berarti unlimited atau tidak dibatasi pada nilai restore/max

ex: 1000/64000 harga restore sama dengan 8000 bits/sec atau 8 kbits/sec.
Yang artinya user akan mendapat donlot brustable selama file yang akan dibuka lebih kecil dari 64 kbytes, jadi kecepatan bisa diatas 8 kbit/sec.
Bila ternyata file yang dibuka melebihi 64 bytes, maka proses limitasi akan segera dimulai dengan membatasi kecepatan maksimal 8 kbits/s.

class 1
delay_parameters <#pool individual>
ex: delay_parameters 1 1000/64000
Berarti semua network akan mendapat bandwidth yang sama di pool no 1.
Sebesar 1 kbytes/sec (8 kbits/sec), dengan burstable file 64 kb.
class 2
delay_parameters <#pool agregate individual>
ex: delay_parameters 1 32000/32000 1000/64000
Berarti squid akan memakai bandwidth maksimum (32000*8) 256kbits dari semua bandwidth.
Bila terdapat lebih dari 1 network class C, maka total yang dihabiskan tetap 256 kbit/sec
dan tiap user akan mendapat bandwidth maksimum 1 kbytes/sec (8 kbits/sec), dengan burstable file 64 kb.
class 3
delay_parameters <#pool agregate network individual>
ex: delay_parameters 1 32000/32000 8000/8000 1000/64000
Berarti squid akan memakai bandwidth maksimum (32000*8) 256kbits dari semua bandwidth.
Bila terdapat lebih dari 1 network class C, maka setiap network akan dipaksa maksimum sebesar (8000*8) 64 kbits/sec
dan tiap user pada satu network akan mendapat bandwidth maksimum 1 kbytes/sec (8 kbits/sec), dengan burstable file 64 kb.

Contoh
dalam 1 network dengan penggunaan bandwidth total tidak dibatasi terdapat beberapa komputer dengan klasifikasi sebagai berikut

* admin, server dengan bandwidth unlimited
* staff dengan bandwidth 1,5 kbytes/sec, bila file yang diakses melebihi 64Kbte
* umum dengan bandwidth 1 kbytes/sec, bila file yang diakses melebihi 32 Kbyte

acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0
acl admin src 192.168.1.250/255.255.255.255
acl server src 192.168.1.251/255.255.255.255
acl kantor src 192.168.1.0/255.255.255.0
acl staff src 192.168.1.1 192.168.1.111 192.168.1.2 192.168.1.4 192.168.1.71

delay_pools 3

delay_class 1 1
delay_parameters 1 -1/-1
delay_access 1 allow admin
delay_access 1 allow server
delay_access 1 deny all

delay_class 2 1
delay_parameters 2 1500/64000
delay_access 2 allow staf
delay_access 2 deny all

delay_class 3 1
delay_parameters 3 1000/32000
delay_access 3 allow umum
delay_access 3 deny all

Cara mencobanya paling mudah adalah dengan menggunakan donlot manajer semacam DAP?, GetRight? maka akan terlihat bandwidth sudah dibatasi.
Special case

Delay pools juga dapat digunakan untuk membatasi donlot file untuk extensi tertentu.
Gunakan ACL url_regex untuk mengatasi hal ini.
Contoh dibawah digunakan untuk membatasi donlot file multimedia hingga 1 kByte/sec.

acl multimedia url_regex -i \.mp3$ \.rm$ \.mpg$ \.mpeg$ \.avi$ \.dat$
delay_pools 1
delay_class 1 1
delay_parameters 1 1000/16000
delay_access 1 allow multimedia
delay_access 1 deny ALL

sumber : indonesiacyber.net

Management Bandwidth dengan Squid (sederhana)

Management Bandwidth dengan Squid (sederhana)

pembatasan bandwidth dengan cara konfigurasi squid dan access-list di dalamnya, ternyata tidak sesulit yang dibayangkan... Langkah termudah yang harus dilakukan adalah identifikasi jaringan terlebih dahulu. Apakah jaringan tersebut sudah memiliki server, berapa PC yang dikelola server atau yang akan dikelola, berapa bandwidth yang diterima dari ISP (contoh: speedy), berapa bandwidth yang akan dibatasi beserta keterangannya, dan peralatan apa saja yang ada di dalam jaringan? (wireless, access-point, router, switch, mcm2...).

Setelah itu barulah kita menentukan topologi jaringan yang akan dibentuk...
Kebanyakah jaringan bertoplogi star dengan berbagai kondisi.
Bila bandwidth yang didapat dari ISP adalah 384kbps (speedy)..
...dan bila komputer yang akan dibatasi berjumlah 20...
...dengan bandwidth tiap PC dibatasi hanya sampai 20kbps...
...dan bila tidak ada syarat lain yang ingin dibuat...
...maka yang selanjutnya dibuat adalah dengan:
1. mengaktifkan squid, dengan perintah: squid -D
2. cek squid dengan mengetik: squid
3. sebelum semua dilakukan, jangan lupa menjadi root terlebih dahulu...
4. buka squid.conf di /etc/squid/squid.conf
5. tambahkan di dalamnya pengaturan yang kita inginkan...

...ada beberapa komponen pengaturan didalam squid.conf...
* acl: access-list... tempat mendeklarasikan daftar akses yang akan diatur...
contoh:

acl komputerku src 192.168.1.50/32

...artinya access-list yang bernama "komputerku" dengan ip "192.168.1.50"... didaftarkan...

* http_access: akses terhadap http port 80 (biasanya)... mengizinkan acl yang akan dideklarasikan untuk membuka port 80
contoh:

http_access allow komputerku

...artinya acl "komputerku" diizinkan membukan port 80 atau browsing internet...
...tidak semua access-list bisa diizinkan untuk membuka port 80, untuk mengantisipasi user/ klien yang bande, kita bisa mem-band access-list atau pc-klien tersebut... cukup efektif sebenarnya...
contoh:

http_access deny komputerku

...artinya... mati deh lu!

* delay_pools: pembuatan kelas atau pools bila bandwidth yang dibatasi bermacam-macam kelas kecepatan
contoh:

delay_pools 2

...artinya... ada dua pools atau kelas dengan dua akses kecepatan yang berbeda...

* delay_class: pembuatan kelas akses, turunan dari delay_pools, jika delay_pools dideklarasikan dua (seperti diatas), maka delay_class pun akan ada dua...
contoh:

delay_class 1 1

...artinya delay kelas pertama dengan pengaturan bandwidth hanya satu jenis kecepatan...

* delay_parameters: pembuatan parameter kecepatan kelas yang sedang dibuat...
contoh:

delay_parameters 1 8000/8000

...artinya pada kelas pertama terdapat satu jenis kecepatan yang diatur, dan besarnya bandwidth yang diatur atau yang diberikan hanya sampai 8000/8000, atau 64kbps/64kbps (8x8000=64000)... 8000 yang pertama berarti kecepatan bandwidth target yang harus dicapai... sedangkan 8000 yang kedua adalah target bandwidth yang bisa dipenuhi klo jaringan lagi asoy-geboy-nyantei...

* delay_access: akses klien yang dibatasi pada pada kelas tersebut...
contoh:

delay_access 1 allow komputerku

...artinya pada kelas akses 1 (pertama) dengan parameter 1 (pertama) akses klien yang terdaftar pada acl dengan nama "komputerku" diperbolehkan menggunakan bandwith sebesar parameter sebelumnya...

delay_access 1 deny all

..artinya selain akses list yang didaftarkan diatas... semua IP yang tidak terdaftar tidak diperbolehkan mengakses internet...
...tapi... kita harus membuat acl dulu seperti:

acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0

...artinya semua IP versi 4 didaftarkan...

jadi...
contoh utuhnya...
(dengan catatan semua konfigurasi awal tidak dihapus... dan hanya ditambahkan)

acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0
acl komputerku src 192.168.1.50/32
acl komputermu src 192.168.1.100/32

http_access allow komputerku
http_access allow komputermu

delay_pools 2

delay_class 1 1
delay_parameters 1 8000/8000
delay_access 1 komputerku
delay_access 1 deny all

delay_class 2 1
delay_parameters 2 12000/12000
delay_access 2 komputermu
delay_access 2 deny all

http_access deny all

reff http://tekkomerz.friendhood.net/t15-management-bandwidth-dengan-squid-sederhana

Senin, 04 April 2011

Materi referensi pemrograman JAVA untuk pemula

  • Pengenalan Pemrograman Komputer
  • Mengenali Lingkup Pemrograman
  • Dasar Dasar Pemrograman
  • Mendapatkan Input Dari Keyboard
  • Struktur Kontrol
  • Java Array
  • Argument dari Command Line
  • Bekerja Dengan Java Class Library
  • Membuat Class Sendiri
  • Pewarisan, Polimorfisme, dan Interface
  • Dasar Exception Handling (Penangan Error)

Bagian 1 : Download disini


  • Review Konsep Dasar Dalam Java
  • Exception dan Assertion
  • Teknik Pemrograman Lanjut
  • Tour dari Package java.lang
  • Aplikasi Berbasis Teks
  • Algoritma Sorting
  • Java GUI (AWT dan Swing)
  • GUI Event Handling
  • Thread
  • Jaringan
  • Applet
  • Stream IO
  • pengenalan Generics

Bagian 2 : Download disini

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More