Senin, 17 Mei 2010

Terminal service

Terminal Services terdiri dari tiga komponen utama yaitu:
1. Terminal Services Server (Terminal Server).
2. Terminal Services Client dan Remote Desktop Protocol.
3. Remote Desktop Protocol (RDP) yang merupakan protokol utama.


Oleh karena itu Terminal Services Client yang sering disebut juga Thin Client dapat
berhubungan dengan Terminal Services Server atau disebut juga sebagai Terminal
Server. Ada dua pilihan pada Terminal Services yang dapat difungsikan yaitu sebagai
Administrator atau aplikasi.
Dengan dipasangnya Terminal Services sebagai mode remote Admi- nistration maka
Anda sebagai Administrator server dapat memana- jemen server melalui
workstation. Sedangkan jika digunakan sebagai server aplikasi maka Anda harus
memasang Terminal Services sebagai
mode apllication server yang disebut sebagai Terminal Server.


1. Izin Komunikasi Secara Remote

Setelah proses instalasi Windows Server 2003 maka secara otomatis telah terpasang
mode Administrator. Tapi user maupun Administrator belum diizinkan untuk
menggunakan server secara remote, baik sebagai Remote Desktop maupun
sebagai Administrator Terminal Services tersebut. Untuk itu Anda harus
memberikan dahulu hak izin akses secara remote.
Caranya sebagai berikut:

1. Klik tombol Start lalu klik-kanan ikon My Computer dan pilih Properties. Tampil
kotak dialog System Properties.

2. Klik tab Remote lalu centanglah kotak cek Allow users to connect remotely to this
computer, akan tampil informasi keterangan Remote Sessions. Klik OK, proses
kembali ke kotak dialog System Properties seperti Gambar 12.1, di mana kotak
cek untuk akses secara remote telah tercentang seperti gambar tersebut di bawah.

3. Klik OK untuk menutupnya. Anda tak perlu menambahkan user pada Select
Remote Users karena secara default Administrator sudah bisa akses.




2. Terminal Services Administration Mode

Mode ini (Remote Administration) secara default telah terpasang seperti sudah dijelaskan
sebelumnya, jadi tak perlu instalasi program lainnya. Begitu pula untuk klien dengan
sistem operasi Windows XP Prof telah tersedia program Remote Desktop kliennya, Anda
tinggal menggunakan dan mengonfigurasikannya saja.
Dengan adanya Terminal Services mode Administration Anda dapat memanajemen
server melalui workstation tanpa harus melakukannya di komputer server tersebut. Pada
mode ini diperbolehkan satu atau dua user secara bersama menggunakannya.

2.1. Logon ke Terminal Services Administration Mode
Setelah memberikan izin akses seperti Gambar 12.1 maka melalui klien Windows XP Prof
Anda tinggal logon ke terminal tersebut.
Cara logon ke Terminal Services Administration Mode melalui Windows XP Prof
sebagai berikut:
1. Klik Start > All Programs > Accessories > Communication > Remote
Desktop Connection.

2. Tampil kotak dialog Remote Desktop Connection. Pada kotak isian Computer isi nama
servernya JAKPUS atau alamat IP-nya.

3. Klik Connect, tampil seperti Gambar 3. Untuk logon setelah Anda isi user dan
password-nya klik OK. Akan tampil desktop dari Windows Server 2003 seperti

4. Untuk menguji komunikasinya pada desktop tersebut, klik Start >All Programs >
Administrative Tools>Terminal Service Manager, akan tampil seperti Gambar 5.

5. Klik-kanan Administrator Console dan pilih Send Message lalu ketik pesannya
dan OK maka pesan akan tampil pada server, jika Anda memilih administrator RDP-
Tcp#3 maka pesan akan tampil pada komputer Anda sendiri.

2.2. Keluar dari Remote Desktop
Untuk keluar dari Terminal ini Anda tinggal mengklik tanda X


3 Terminal Services Mode Aplikasi

Terminal Services Mode Aplikasi pada Windows Server 2003 ini disebut sebagai Terminal
Server. Sewaktu Anda menginstal Windows Server 2003 fasilitas ini belum terpasang.
Untuk menggunakannya Anda harus menginstalnya terlebih dahulu.

3.1 Instalasi Terminal Server
Untuk instalasi Terminal Server melalui Administrator caranya sebagai berikut:
1. Klik tombol Start > Control Panel > Add or Remove Programs, tampil kotak
dialognya, lalu klik ikon Add/Remove Windows Components

2. Centanglah kotak cek Terminal Server, tampil pesan peringatan, klik Yes. Setelah itu
centang juga kotak cek Terminal Server Licensing lalu masukkan CD Windows
Server 2003 dan klik Next. Tampil informasinya, klik Next. Tampil pilihan Full
Security, klik Next sehingga tampil seperti Gambar 8. Pilih Your domain or work-
group lalu klik Next. Terjadi proses copy, lanjutkan hingga Anda me-restart server.

3.2 Instalasi Office 2000 pada Terminal Server

Untuk instalasi Office 2000 yang akan digunakan pada Terminal Server diperlukan file
TERMSRVR.MST. File ini terdapat pada Office 2000 Resource Kit. Untuk lebih
jelasnya dapat Anda lihat di alamat http://www.microsoft.com/office/ork/.
Setelah file tersebut di-copy, misal diletakkan pada drive C:\, masukkan CD Disk1 dari
MS.Office 2000, selanjutnya ikuti perintah berikut:
1. Klik tombol Start > Run, tampil kotak dialognya ketik cmd untuk masuk
ke prompt DOS, lalu ketik Change User /Install .
2. Klik tombol Start > Control Panel > Add or Remove Programs.
3. Klik tombol ikon Add New Programs, tampil kotak dialog Add or Remove Programs
lalu klik tombol CD or Floppy.
4. Tampil kotak wizard instalasi program, klik Next, muncul kotak Run Installation
Program. Selanjutnya pada kotak isiannya ketik D:\SETUP.EXE
TRANSFORMS=“C:\TERMSRVR.MST” seperti terlihat pada Gambar 9, lalu klik
Next.
5. Tampil kotak wizard dari Office 2000, isi nama user, inisial, organisasinya
serta nomor seri, kemudian klik Next.
6. Selanjutnya klik tombol radio I accept the terms in the License Agreement lalu
klik Next.
7. Pilih instalasi yang diinginkan, jika Anda ingin pakai Word dan Excel saja klik
tombol Customize.
8. Tampil pemberitahuan kapasitas disk dan keperluannya, klik Next.
9. Tampak pilihan yang bisa dipilih. Setelah dipilih, klik Install Now dan lanjutkan
hingga selesai. Setelah itu klik Next dan Finish.

4 Instalasi Program Klien Terminal Server

Untuk mengakses Terminal Server Anda harus pasang program koneksinya
pada klien workstation yang ingin berhubungan dengan Terminal Server.
Workstation yang sistem operasinya menggunakan Windows XP Prof maka program
untuk kliennya akan terpasang secara otomatis. Sedangkan untuk Windows versi lainnya
Anda harus terlebih dahulu melakukan instalasi program klien remote desktop.
Program sebagai klien remote desktop sudah disediakan pada Windows Server 2003,
Anda hanya tinggal sharing lalu lakukan instalasi pada klien tersebut.
Caranya sebagai berikut:
1. Sharing dahulu folder win32 yang berada pada lokasi
C:\Windows\System32\clients\tsclient\win32.
2. Setelah di-sharing baru lakukan instalasi pada kliennya, misal pada Windows 98
dengan cara sebagai berikut:

a. Melalui Windows 98 workstation yang akan diinstalasi program kliennya, logon ke
server, kemudian melalui Network Neigh- borhood cari folder win32
b. Klik-ganda ikon setup. Terjadi proses instalasi, beberapa saat kemudian
tampil wizard Remote Desktop Connection–InstallShield Wizard, klik Next.
Setelah itu klik tombol I accept the terms in the license agreement lalu
Next. Tampil kotak dialog untuk informasi isian User Name dan organisasinya.
c. Setelah diisi klik Next dilanjutkan dengan Install dan Finish.


5 Konfigurasi Terminal Klien

Setelah program terminal kliennya terpasang maka Anda dapat logon atau
konfigurasikan dahulu pada workstation tersebut dengan cara sebagai berikut:
1. Klik tombol Start > Programs > Remote Desktop Connection untuk Windows
98/Windows NT Workstation atau Start > All Programs > Accessories >
Communications > Remote Desktop Connection untuk Windows XP Prof.
2. Tampil kotak dialog seperti Gambar 12.2 di atas, klik tombol Option,

Terlihat pada tab General:
• Computer: Nama komputer terminal server.
• User name: Nama klien yang akan logon ke Terminal Server.
• Password: Password dari user tersebut, untuk Windows 98 sebaiknya diisi
setelah ada tampilan logon Remote Desktop (setelah Anda klik tombol Connect).
• Domain: Domain dari Terminal Server.
• Tombol Save As: Untuk menyimpan hasil konfigurasi yang telah dibuat.
• Tombol Open: Untuk mengakses Terminal Server dari kon- figurasi yang telah
disimpan sebelumnya.
Anda dapat setting besarnya ukuran tampilan desktop untuk Remote Desktop.
Tampak pada gambar di-setting ke Full Screen dan kotak cek Display the connection bar
when in full screen mode ditampilkan
Klien Remote Desktop dapat langsung menjalankan program secara otomatis setelah
logon

menjalankan program tersebut pada terminal server.

Tab Local Resources Anda bisa mendengarkan suara pada komputer
ini sehingga bisa mendengarkan lagu yang CD-nya berada pada server,
menggunakan shortcut keyboard pada remote desktop pada model Full Screen. Pada
frame Local Devices Anda dapat menampilkan Lokal Disk, printer, dan serial port dari
komputer ini.

Tab Experience dipakai untuk mengoptimalkan performance dari
kecepatan yang digunakan. Sesuaikan dengan jalur komunikasi yang dipakai
apakah melalui Modem, ethernet dan lainnya dan sebaiknya pergunakan default pilihan
yang diberikan. Setelah mengonfigurasikan, Anda dapat menyimpannya jika suatu saat
ingin menggunakan konfigurasi tersebut. Caranya dengan kembali ke tab General
lalu klik tombol Save As kemudian ketik namanya lalu
klik tombol Save.












Jika Anda ingin menggunakan konfigurasi yang telah disimpan maka pada tab
General seperti Gambar 11, klik tombol Open lalu cari file tersebut. Klik Open untuk
kembali ke kotak utamanya, kemudian baru klik tombol Connect untuk logon ke Terminal
Server.

6 Menghubungkan ke Terminal Server
Setelah klien terpasang program untuk Remote Desktop-nya, maka klien tersebut dapat
berkomunikasi dengan Terminal Server Caranya sebagai berikut:
1. Klik tombol Start > All Programs > Accessories > Communications >
Remote Desktop Connection.
Terminal Services di Windows 2003 server, http://oke.or.id

13
2. Tampil kotak dialog seperti Gambar 2. Klik Connect, muncul informasi, lalu klik
OK sehingga tampil seperti Gambar 17.












Gambar 17: Kotak untuk logon ke Terminal Server

Gambar di atas tidak akan tampil jika Anda telah mengon- figurasikan dahulu
pada tab General seperti Gambar 11. Setelah Anda isi nama, password, dan domain-
nya klik OK, maka akan terjadi logon ke Terminal Server seperti terlihat pada Gambar
18.











Gambar 18: Hasil logon ke Terminal Services

3. Jika beberapa saat tidak tampil seperti Gambar 18 melainkan seperti Gambar 19,
berarti user tersebut tidak mendapat izin untuk logon ke remote desktop.





Gambar 19: Kotak pemberitahuan tak punya hak logon

14
4. Untuk itu Anda harus buatkan dahulu pada server hak untuk logon melalui Terminal
Server dengan cara:
a. Klik tombol Start > All Programs > Administrative Tools > Domain
Controller Security Policy.
b. Klik Local Policy dilanjutkan dengan User Rights Assignment.
c. Pada bidang kanan klik-ganda ikon Allow log on through Terminal Services
Properties sehingga tampil kotak dialognya.
Centanglah kotak cek Define these policy settings lalu klik tombol Add User
or Group.
Ketik nama user atau group yang akan diberikan. Anda dapat memakai
tombol Browse. Hasil yang diperoleh, misal seperti contoh pada Gambar 20
di mana yang dipilih yakni group Remote Desktop Users.
















Gambar 20: Pemberian hak untul logon ke Terminal Server

Setelah selesai klik OK untuk kembali ke kotak dialog utama.

d. Tekan Alt+F4 untuk menutupnya.
Karena menggunakan group maka user yang boleh akses harus menjadi anggota dari
group Remote Desktop Users.
Setelah proses setting untuk user selesai ulangi proses koneksinya untuk login ke server
tersebut.
Jika Anda memberikan hak per user atau group lain, jangan lupa berikan izin
Permissions-nya melalui utiliti Terminal Services Configuration. Kalau tidak, maka
ketika user berusaha logon akan tampil pesan seperti Gambar 21.



Terminal Services di Windows 2003 server, http://oke.or.id

15




Gambar 21: Pemberitahuan Anda tak punya hak akses

Untuk group Remote Desktop secara otomatis sudah mempunyai izin Permission pada
terminal server dengan hak Guest Access dan Users Access.

7. Keluar dari Terminal Server
Untuk keluar dari Terminal Server lakukan langkah-langkah berikut:
1. Klik tombol Start dari Terminal Services, pilih Shut Down sehingga tampil seperti
Gambar 22.














Gambar 22: Kotak dialog untuk keluar dari Terminal Server

2. Pada gambar terlihat pilihan Disconnect dan Log Off. Pilih Disconnect
jika Anda ingin program tetap dipertahankan tidak diputus, misal sedang
melakukan suatu perintah pada server, maka perintah tetap dijalankan walaupun
Anda telah keluar dari session. Sedangkan Log Off akan menutup session, jika
program sedang berjalan maka program akan dibatalkan.
3. Setelah dipilih klik OK.

8. Mengatur Konfigurasi Terminal Server
Ada dua utiliti (aplikasi untuk konfigurasi Terminal Server) yaitu melalui Terminal
Services Configuration dan Terminal Services Manager.

8.1 Terminal Services Configuration
Dengan menggunakan utiliti Terminal Services Configuration Anda dapat
16
mengatur, memonitor user, session, dan proses yang sedang berhubungan pada
Terminal Server dalam jaringan.
Cara menggunakan utiliti Terminal Services Configuraton:
1. Klik tombol Start > All Program > Administrator Tools > Terminal Services
Configuration. Tampil kotak jendela utama dari Terminal Services Configuration
seperti Gambar 23.












Gambar 23: Kotak jendela utama Terminal Services Configuration

Melalui kotak jendela inilah Anda dapat mengonfigurasikan hubungan koneksi
dengan klien.
Pada konsole tree terdapat dua item konfigurasi yaitu Connection dan Server Settings.
Connections
Konfigurasi hubungan melalui item Connections antara klien dan terminal server
dilakukan melalui protokol RCP-Tcp dengan protokol transport-nya TCP.
Cara konfigurasinya sebagai berikut:
1. Klik-kanan ikon RDP-Tcp pilih Properties-nya. Tampil properti RDP-Tcp seperti
Gambar 24.










Gambar 24: Kotak dialog Properti dari RDP-Tcp

General: Pada properti ini Anda dapat memilih nilai enkripsi pada kotak pilihan
Encryption level yang terdiri dari pilihan:
Terminal Services di Windows 2003 server, http://oke.or.id

17
o Low: Sekuritas (keamanan) data dikirim dari klien ke server, pada klien
berbasis Windows 2000 menggunakan 56-bit key.
o Client Compatible: Sama dengan Low tapi sekuritas data dua arah.
o High: Sekuritas dua arah dan menggunakan enkripsi 128-bit key.
o FIPS Complaint: Model enkripsi ini belum didukung oleh Windows XP Prof
sehingga jika Anda logon ke Terminal server tidak akan berhasil.


Logon Settings: Menentukan apakah klien dilengkapi informasi untuk logon, atau
dikonfigurasikan terlebih dahulu dengan memilih tombol radio Always use the
following logon information, lalu isi usernya. Konfigurasi logon ini akan meng- override
(mengklaim) user klien Terminal Services. Contohnya seperti Gambar 25.













Gambar 25: Kotak informasi logon yang akan dijalankan secara otomatis

Jika user menjalankan klien terminal maka secara otomatis ia akan logon ke Terminal
Services atas nama Moli sesuai dengan konfigurasi di atas.

Sessions: Untuk mengatur waktu koneksi klien ke server. Pada properti ini dapat
mengklaim (override). setting-lah session yang berasal dari klien dengan cara cek tombol
Override user settings.
Environment: Untuk mengklaim fungsi Environment klien dan konfigurasi dari
Remote Deskop klien, dengan cara klik kotak cek yang berada pada frame Initial
program lalu isi kedua kotak isiannya.
Remote Control: Dengan remote control Anda dapat melihat atau mengontrol
session user dari session lain.




18
















Gambar 26: Pilihan untuk proses Remote Control

Pada Gambar 26 terlihat Administrator dapat mengendalikan session klien yang sedang
aktif tanpa memerlukan izin dari user yang bersangkutan, kecuali jika Anda
mencentang kotak cek Require user’s permission.

Client Settings: Untuk mengonfigurasikan hubungan koneksi dan opsi lainnya.
Klik tab tersebut sehingga tampil seperti Gambar 27.














Gambar 27: Setting koneksi hubungannya

Pada gambar terlihat pemetaan drive (drive maping) di-disable sehingga jika membuat
pemetaan drive dalam session ketika Anda log off maka ketika logon kembali
pemetaan tersebut hilang. Untuk dapat supaya tidak hilang Anda harus hilangkan tanda
Terminal Services di Windows 2003 server, http://oke.or.id

19
cek pada kotak cek Drive maping, begitu pula pada Audio mapping.
Network Adapter: Untuk mengatur network Adapter (Network Interface Card) yang
dipakai untuk melayani klien supaya dapat koneksi ke Terminal Services.
Permissions: Untuk memberikan izin user supaya bisa koneksi ke terminal server,
melihat informasi, mengontrol session user lain dan lainnya. Default hak izin yang
dapat diberikan, yaitu:
Full Control: Merupakan izin penuh yang diberikan (Anda dapat lihat izinnya atau
memodifikasi dengan klik tombol Advanced, pilih user-nya, klik tombol Add sehingga
tampil objek pilihannya).
User access: Dibatasi hanya untuk logon, izin koneksi, pesan dan informasi query
session dan server.
Guest Access: Izin logon.
Special Permissions: Izin yang bisa Anda pilih satu per satu.

Server Settings

Pada Server Settings terdapat default setting yang telah diberikan seperti terlihat pada
Gambar 28.










Gambar 28: Default setting yang diberikan

Tampak pada gambar terdapat pilihan setting:

Delete temporary folders on exit: Default diberikan Yes yang berarti file-file
temporary tersebut akan dihapus jika Log off dari session tersebut (log off dari
terminal server).
Use temporary folders per session: Folder ini digunakan untuk menyimpan file-file
sementara setiap session selama sedang koneksi ke server.
Licensing: Lisensi yang dapat menggunakan per device atau per seat.
Active Desktop: Untuk menghemat bandwidth sebaiknya
Active Desktop di-disable (non aktif).
Permission Compatibility: Untuk pilihan security apakah meng- gunakan Full atau
Relaxed security.
20
Restrict each user to one session: Untuk membatasi satu user
hanya boleh buka satu session sehingga user yang sama tidak
bisa logon lagi.


8.2 Terminal Services Manager

Dengan Terminal Service Manager Anda dapat mengontrol, memu- tuskan klien,
melihat status informasi, dan kirim pesan. Jika memanggil utiliti ini melalui Remote
Desktop maka Anda dapat mengendalikan session user yang sedang aktif sesuai
dengan konfigurasi Remote Control yang telah di-setup. Pada contoh seperti Gambar
12.26 di atas terlihat Administrator dapat mengontrol dan berinteraksi dengan user
yang sedang aktif tanpa pemberitahuan dahulu.
Caranya sebagai berikut:

1. Melalui Remote Desktop Connection dari salah satu komputer klien atau server logon
sebagai Administrator.
2. Kemudian klik tombol Start > All Programs > Administrative Tools > Terminal
Services Manager.
3. Klik-kanan user yang akan dikontrol dan pilih Remote Control seperti contoh
pada Gambar 29.











Gambar 29: Kotak utama Terminal Services Manager

4. Tampil kotak informasi yang merupakan pilihan hot key yang dipakai untuk
keluar dari session remote yang dkendalikan seperti contoh pada Gambar 12.30, lalu
klik OK.





Sabtu, 01 Mei 2010

Filter content squid

Ketika cache server sudah berfungsi dengan baik, maka waktunya dilakukan sedikit tambahan optimasi.

Disini yang akan diabahas yaitu menambah filter agar content yang bersifat iklan bisa berkurang dan content ang tidak dikehendaki bisa diblok, misalnya content bersifat sex, dll

Disini akan disajikan beberapa contoh seting filter:

  1. Filter banner, yaitu yang diawali dengan kata banner, reclama, dll

    acl banner url_regex banner reclama linkexch banpics us\.yimg\.com[\./]ad[s]?[\./]
    http_access deny banner

  2. Filter iklan bergambar, yang umunya berupa file gif dan sqf dengan ukuran cukup besar, kalau kecil biasanya dipakai sebagai icon dan sejenisnya. Disini dibatasi yang ukurannya diatas 20K akan di blok

    acl banner2 url_regex -i .gif .swf
    reply_body_max_size 20000 allow banner2

  3. Filter content yang dalam urlnya mengandung kata-kata terlarang, misal bugil, sex, dll

    acl sexsite urlpath_regex -i bugil xxx
    http_access deny sexsite

  4. Apabila kata/kalimat yang dimasukkan dalam filter sudah cukup banyak, maka kata/kalimat tersebut dapat dimasukkan ke dalam sebuah file.

    acl sexsite urlpath_regex -i “/etc/squid/sexsite.conf”
    http_access deny sexsite

    kemudian file “/etc/squid/sexsite.conf” disikan kata/kalimat filter perbaris satu

    bugil
    xxx

reference http://kusprayitna.staff.uii.ac.id/2009/01/05/filter-content-sederhana-di-squid/

Filter ip dan mac address

untuk pengamanan jaringan local terutama untuk RT/RW Net, untuk MAC-Filtering masih bisa dibobol dgn cloning MAC tetapi lebih baik ada MAC-Filtering, klo ip sama dalam satu jaringan pasti akan konflik.

Bagaimana klo IP-Filtering tetapi menggunakan DHCP Server, masih bisa jawabnya, menggunakan MAC-ADD untuk menentukan IP, jadi semua client akan ditentukan IP-nya oleh DHCP Server berdasarkan MAC-ADD-nya masing2.

sebagai berikut tutorialnya:

sebelumnya, kita anggap setting jaringan sudah bener dan berjalan normal, tentunya package repo DHCP3-server sudah terinstall. Dan kita menganggap device untuk jaringan local eth0 dgn IP server 192.168.0.1, sudah terdapat BIND9 untuk DNS Server.

1. buat daftar, catat semua MAC-ADDRESS Client dan tentukan IP-nya.
2. rubah settingan file /etc/dhcp3/dhcpd.conf

Code:

ddns-update-style none;

subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {

option domain-name-servers 192.168.0.1;
option netbios-name-servers 192.168.0.1;
option routers 192.168.0.1;
option broadcast-address 192.168.0.255;
option subnet-mask 255.255.255.0;

default-lease-time 600;
max-lease-time 144000;

log-facility local7;

host hostname {
hardware ethernet AA:BB:CC:DD:EE:FF;
fixed-address 192.168.0.abc;
}

}

keterangan:
hostname >>> ganti sesukanya untuk mempermudah ID client
MAC-ADDRESS AA:BB:CC:DD:EE:FF akan diberi IP 192.168.0.abc

Jika kalo client banyak, maka ulangin dan masukkan hostname, MAC-ADDRESS dan penentuan IP sebanyak yg dibutuhkan:

Code:

    host hostname {
hardware ethernet AA:BB:CC:DD:EE:FF;
fixed-address 192.168.0.abc;
}

2. Buat Bash Script file /etc/network/filter.rules :

Code:

#!/bin/bash
# Bash script IP Address and MAC Address Filtering
# (C) 2009 by th@opikdesign.com

files="/etc/network/filter.list"
device="eth0"

echo " "
echo "MAC FILTER STATUS: All connection to droped on device $device"

iptables -I PREROUTING -t nat -i $device -j DROP
iptables -I FORWARD -i $device -j DROP
iptables -A INPUT -i $device -j DROP

echo " "
echo "MAC FILTER STATUS: Running on device $device"
echo "MAC FILTER STATUS: Allow access for IP-ADDRESS and MAC-ADDRESS: "

cat $files | while read ip_address mac_address; do
iptables -A INPUT -t filter -i $device -s $ip_address -m mac --mac-source $mac_address -j ACCEPT
iptables -I PREROUTING -t nat -i $device -s $ip_address -m mac --mac-source $mac_address -j ACCEPT
iptables -I FORWARD -i $device -s $ip_address -m mac --mac-source $mac_address -j ACCEPT
echo "$ip_address [ $mac_address ] "
done

keterangan:
Jika default device untuk local bukan eth0, maka bisa di rubah:

Code:

device="eth0"

3. Buat file /etc/network/filter.list sebagai database yg berisi MAC-ADDRESS client dgn IP yg telah di tentukan di /etc/dhcp3/dhcpd.conf tersebut diatas, contoh:

Code:

192.168.0.10    00:11:D8:CF:A5:21
192.168.0.11 00:0C:46:A7:22:9A
192.168.0.12 00:15:AF:41:3B:EC

4. Beri chmod 0777 ato +x untuk file /etc/network/filter.rules

Code:

# chmod +x /etc/network/filter.rules
5. Agar setiap kali reboot ato startup program langsung jalan maka buka file /etc/rc.local dan tambahkan /etc/network/filter.rules pada baris terakhir tetapi hapus baris exit 0

6. Lakukan reboot pada server tersebut.


pada dasarnya, lebih bagus klo tanpa DHCP-Server sih jadi bener2 secure, tp siapa yg mau gantiin IP client yg rumahnya jauh2 dan hrs ketok pintu dulu apalagi klo client-nya dah buanyak sekali, akhirnya pake DHCP-server, jika MAC-ADDRESS sudah ada yg clone sebaiknya segera ganti IP Client pada /etc/dhcp3/dhcpd.conf agar ke blok ip-nya.

Setting adsl modem D-link DSL-504T

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mensetting Modem ADSL D-LINK DSL-404T
Disetting melalui Web browser (ie: Internet Explorer, Opera, Firefox), tanpa menggunakan proxy

IP di Komputer disetting automatic, karena
Modem ADSL D-LINK DSL-404T memiliki fungsi lain sebagai DHCP server

IP Default Modem ADSL D-LINK DSL-404T adalah 192.168.1.1



Gambar 1.

Halaman Login

Configurasi menggunakan browser, ketikan alamat http://192.168.1.1 maka akan terbuka Halaman Login seperti diatas. Ketikan UserID admin dan password admin lalu klik ok untuk menuju halaman selanjutnya.



Gambar 2.


Halaman Setup


Pada Halaman Setup klik pada bagian Run Wizzard untuk melanjutkan setting


Gambar 3.


Wizzard 1 (Set Password)

Halaman ini adalah halaman pertama dari wizzard, silahkan isi password baru untuk login ke modem ADSL



Gambar 4.

Wizzard 2 (Connection Type)

Pilihlah PPPoE/PPPoA


Gambar 5.


Wizzard 3 (Set PPPoE/PPPoA)

Terdapat dua macam setting untuk adsl di Indonesia, Siemens dan Alcatel.

Siemenes Network ConfigurationUsername nomer_adsl_anda@pacific.net.id
Password password_adsl_anda
Connection Type / Protocols PPPoA

Encapsulation PPPoA VC-MUX
PVC Setting VPI/VCI 1/33


Alcatel Network ConfigurationUsername nomer_adsl_anda@pacific.net.id
Password password_adsl_anda
Connection Type / Protocols PPPoA

Encapsulation PPPoA LC
PVC Setting VPI/VCI 8/35




Gambar 6.

Wizzard 4 (Setup Completed)

Setup sudah selesai dilakukan, klik pada bagian restart dan tunggu beberapa saat

Sharing folder ubuntu server

  • Jika ubuntu server anda belum terinstall samba server tinggal ketikkan

apt-get install samba

  • Misalkan folder yang ingin di sharing adalah /home/share/ maka anda buat dulu folder tersebut kemudian beri permission sepenuhnya pada folder tersebut

mkdir /home/share/

chmod 0777 -R /home/share/

  • edit file /etc/samba/smb.conf

nano /etc/samba/smb.conf

  • kemudian cari tulisan

security = user

  • edit sehingga menjadi

security = share

guest account = nobody

  • kemudian pada bagian terakhir file /etc/samba/smb.conf tambah baris berikut

  • simpan kembali file /etc/samba/smb.conf
  • kemudian tes configurasi yang barusan di edit dengan perintah

testparm

  • kemudian enter
  • restart samba

/etc/init.d/samba restart

  • kemudian lakukan konfigurasi pada client dengan menggunakan map network drive.
selamat mencoba

reference http://numb.web.id/ubuntu-server/folder-sharing-dengan-samba-server-tanpa-password.html

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More